Rabu, 21 Mei 2008

TANGGAPAN ATAS TUDUHAN TENTANG INKARNASI YESUS KRISTUS


Sumber : sarapanpagi.org


Maka dalam pembahasan kali ini, mari kita pelajari tuduhan-tuduhan yang keliru tentang kelahiran (inkarnasi) Yesus Kristus yang banyak diterjemahkan secara melenceng dari misi Allah dalam melaksanakan karyaNya yang Agung yaitu menyelamatkan manusia dari dosa.



BERITA GABRIEL YANG “MUSTAHIL”, SEHINGGA PERLU DILURUSKAN?


Seperti halnya asal setiap kehidupan, terlebih lagi pemunculan Yesus ke dunia tidak bisa dicerna oleh sains!.
KedatanganNya bukanlah hasil hubungan fisik/biologis antar sepasan pria dan wanita. Allah meminjam rahim seorang perawan yang bernama Maria yang belum disentuh laki-laki, dan mengutus malaikat Gabriel untuk menyampaikan suatu berita yang “ajaib” kepadanya, dan juga kepada tunangannya Yusuf, dengan pokok berita sebagai berikut :


• Bahwa kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menauni Maria
• Bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus
• Dan melahirkan seorang Anak laki-laki
• Dan hendaklah Sang Anak itu dinamai Yesus
• Dan Anak ini akan disebut dengan tambahan 5 nama atau gelar lainnya, yaitu Kudus, Anak Allah Yang Mahatinggi, Juruselamat, Kristus, dan Tuhan.


Berbohongkah Gabriel? Mungkinkah dan perlukah?. Ataukah manusia yang justru tanpa sadar terperangkap dalam “pembohongan diri”, karena ingin memaksakan kebenaran pandangannya sendiri?. Tanda-tanda itu memang telah muncul secara riil. Sosok Gabriel yang telah dikaburkan dengan jati-diri yang lain, dan pesannya digeser dengan makna lain :



1. Mengaburkan sosok Roh Kudus menjadi sosok Gabriel (Jibril)


Kita jarang mendengar orang-orang menuduh Roh Allah atau malaikat bohong. Namun kita banyak mengdengar orang-orang yang menafsirkan Roh Kudus itu sebagai makhluk ciptaan, yaitu Gabriel (Jibril) atau bahkan sebagai manusia “nabi terakhir”. Padahal di seluruh Alkitab – dalam kitab yang mana saja – selalu Roh Kudus atau Roh Allah itu adalah RohNya Allah sendiri yang bersifat kekal, dan yang ada sejak semula :


* Kejadian 1:2
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air

VEHAARETS HAITA TOHU VAVOHU VEKHOSHEKH AL-PENEI TEHOM VERUAKH ELOHIM MERAKHEFET AL-PENEI HAMAYIM


Amat Sederhana untuk melihat bahwa Roh Kudus itu sama sekali tak ada kaitan-identitasnya dengan Gabriel/Jibril atau makhluk ciptaan lainnya. Bandingkan saja bagaimana Gabriel memperkenalkan dirinya dan bagaimana ia memperkenalkan Roh Kudus.

Kepada Zakharia, ia berkata :


* Lukas 1:19
Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu

TR : kai apokritheis o aggelos eipen autô egô eimi gabriêl o parestêkôs enôpion tou theou kai apestalên lalêsai pros se kai euaggelisasthai soi tauta
Interlinear : kai {AND} apokritheis {ANSWERING} o {THE} aggelos {ANGEL} eipen {SAID} autô {TO HIM,} egô {I} eimi {AM} gabriêl {GABRIEL,} o {WHO} parestêkôs {STAND} enôpion tou {BEFORE} theou {GOD,} kai {AND} apestalên {I WAS SENT} lalêsai {TO SPEAK} pros {TO} se {THEE,} kai {AND} euaggelisasthai {TO ANNOUNCE GLAD TIDINGS} soi {TO THEE} tauta {THESE;}


Sebaliknya, kepada Maria (yang sedang berada dihadapannya) ia berkata : “Roh Kudus akan turun atasmu” :

* Lukas 1:35
Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah

TR : kai apokritheis o aggelos eipen autê pneuma agion epeleusetai epi se kai dunamis upsistou episkiasei soi dio kai to gennômenon agion klêthêsetai uios theou
Interlinear : kai {AND} apokritheis {ANSWERING} o {THE} aggelos {ANGEL} eipen {SAID} autê {TO HER, [THE]} pneuma {SPIRIT} agion {HOLY} epeleusetai {SHALL COME} epi {UPON} se {THEE,} kai {AND} dunamis {POWER OF [THE]} upsistou {HIGHEST} episkiasei {SHALL OVERSHADOW} soi {THEE;} dio {WHEREFORE} kai {ALSO} to {THE}
to gennômenon {BORN} agion {HOLY THING} klêthêsetai {SHALL BE CALLED} uios {SON} theou {OF GOD.}


Jelas sekali dalam ayat tersebut Gabriel tidak berkata : “Aku (jibril), akan turun atasmu”.

Lebih jauh lagi, bilamana manusia yang tidak kenal Roh Allah itu tetap besi-kukuh “MEN-Jibril-kan” Roh Kudus, maka tentulah kandungan Maria itu adalah malaikat Jibril yang akan tinggal disana selama 9 bulan masa kehamilan.
Jikalau demikian, dapatkah makhluk Jibril yang sama (“Roh Kudus”) sekaligus masuk memenuhi Yohanes Pembabtis, dan bapaknya dan ibunya (yaitu Zakharia dan Elizabeth), karena mereka inipun dipenuhi oleh Roh Kudus sebelum dan semasa Maria mengandung? (Lukas 1:15, 41,67).

Bukankah keberadaan makhluk manapun tidak bisa Maha-Ada, serentak dimana-mana?. Maka Injil dengan amat jelas mengatakan bahwa Roh Kudus akan diberikan Allah kepada setiap kita yang memintanya sebagai anak-anak Allah yang dikasihiNya (Lukas 11:13). Cukup satu Roh Kudus untuk semua orang!.


* 1 Korintus 12:4
Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh

TR : diaireseis de charismatôn eisin to de auto pneuma

Namun, apakah satu Jibril untuk semua?.

Sesungguhnya, tidak ada satupun kitab-suci di dunia yang secara explisit menyamakan Gabriel/Jibril itu dengan Roh Kudus. Tidak ada Gabriel yang memperkenalkan dirinya sebagai Roh Kudus dan tak ada Roh Kudus yang mengklaim diriNya sebagai Gabriel. Malahan takada Gabriel yang memperkenalkan dirinya sendiri sebagai Gabriel selain di Alkitab (Lukas 1:19).

Jadi, darimana “orang-orang pintar” Itu bisa tahu bahwa “dia adalah Roh Kudus”?, sementara untuk meyakini “dia adalah Gabriel sendiri” saja masih bermasalah. Sesungguhnyalah penyamaan kedua sosok yang amat berbeda itu hanyalah penafsiran yang dipaksakan manusia tertentu, yang tidak mengenal dan mengalami lawatan Roh Kudus.

Roh-jahat sangat berkepentingan untuk mengacaukan identitas RohNya Allah, roh-jahat itu tidak mengingini manusia untuk berkenalan dengan Allah yang sejati, sebab disitulah titik lemahnya.


Sekali keilahian Roh Kudus dapat dipatahkan, maka hubunganNya dengan manusia bisa dialihkan menjadi hubungan sesama makhluk saja, yaitu relasi antara manusia dan malaikat (atau setan yang berkedok malaikat). Meninggalkan manusia tetap terasing dari RohNya Allah yang justru mampu menyingkapkan kebenaran Allah dalam batinnya. Kebutaan rohani itulah inti keinginan roh-jahat.


Padahal, Allah secara pribadi sangat mementingkan relasi diriNya dengan makhlukNya. Dia sampai menyebut dirinya “Bapa”, dan memanggil manusia senagai anak-anakNya!. Dia menyebut diriNya Gembala yang menghimpun kawanan ternakNya dengan tanganNya, dan meletakkan anak-anak domba dipangkuanNya. Dia dalam RohNya malahan bersedia datang kepada umatNya dan diam bersama-sama dengan mereka ( Yohanes 14:23, Yesaya 40:11, Lukas 11:13).



2. Pengaburan pesan Gabriel tentang “Anak Allah”


Sekalipun Gabriel berpesan kepada Maria dengan mengatasnamakan Allah, bahwa Maria akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, namun pada awalnya, Maria tidak mampu memahami konsep ANAK diluar kerangka biologis. Maka, Maria bertanya : “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”
Namun, Gabriel segera mengkoreksi konsep ANAK seperti yang dibenak Maria yang harus bercirikan sentuhan sex/biologis. Gabriel menjelaskan “Roh Kudus akan turun atasmu dan Kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaungi engkau: sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah

Sedemikian jelasnya, sejelas-jelasnya dan sah-nya sebutan “Anak Allah” ini berasal, namun kita masih menyaksikan bahwa istilah ini tetap dipermasalahkan oleh orang-orang yang merasa lebih mengetahui ketimbang Gabriel dan Maria sendiri. Mereka menyimpulkannya sebagai berikut :


a. “Anak Allah” itu dimaknakan dalam pengertian “Allah itu beranak”.


Istilah “Anak Allah” ini disebutkan Gabriel sampai dua kali kepada Maria. Sebutan kedua disusulkan untuk mengkoreksi persepsi yang salah dari Maria, dan ternyata ia akhirnya dapat menerima penjelasan itu, lalu menyerahkan konsepsi (pembuahan) ANAK untuk dikuasai sepenuhnya oleh Allah yang Mahatinggi.

Maka terjadilah mujizat yang terbesar dalam sejarah kemanusiaan yaitu
inkarnasi Allah menjadi anak manusia, yaitu istilah teologis untuk masuknya keilahian dalam ujud dan kehidupan kemanusiaan.

Gabriel dan Maria jelas tidak berkata salah dan menangkap salah tentang istilah “Anak Allah” yang disebut Kudus! pengertian kudus itu sendiri sudah memustahilkan gagasan yang tidak-kudus, yaitu bahwa “Allah beranak dan beristeri” seperti yang sering dituduhkan para pengkritik.

Maria dan Gabriel hanya memahami Sang Anak dari konteks Roh Kudus. Mereka mustahil merupakan nara-sumber bagi “ke-Anak-an” Yesus dalam konteks “Allah beranak karena beristeri”.
Mustahil pula merupakan akal-akalan dari para pengikut Yesus yang justru tidak pernah berurusan dengan Maria dalam kapasitas “trinitas-maria”. Bukankah dengan memasukkan “sang-isteri” (Maria) sebagai ilahi bersama-sama Allah dan Anak. Para pengkritik sesungguhnya telah menciptakan “trinitas-maria”?

Jadi, dalam kesemrawutan tuduhan yang tidak jernih ini, kita justru ingin bertanya balik kepada para penuduh “Allah manakah yang dipercaya telah beranak karena Ia beristeri?” Allah Kristianitas? Allah Yudaisme? Tidak ada Allah dan tak ada penganutNya yang berpaham demikian, kecuali mungkin dongeng yang pernah muncul dalam mitos Mesir!.

Siapa nara-sumber konsep “trinitas-maria” ?
Jadi, siapakah yang meniup konsep “Allah itu beristeri dan beranak?” , suatu konsep “trinitas-maria” yang tidak pernah eksis, tersurat maupun tersirat, dalam Injil manapun!



b. Sang Anak Allah dirancukan dengan anak-Allah


Lebih jauh, kita masih melihat batapa pengkritik mencoba mengaburkan istilah Anak Allah menjadi pengertian insani saja, bukan rohani. Mereka mendalihkan itu sebagai istilah Alkitab karena dikenakan kepada semua orang percaya kepada Allah, dan dinamakan anak-anak Allah. Namun, mereka justru sungguh memperlihatkan ketidak-pahaman akan bahasa Alkitab, lalu tersesat sendiri, karena yang disebut “Anak Allah” itu adalah satu-satunya, yaitu singkatan dari “Anak Tunggal Allah” (Yohanes 1:14, 18; 3:16), atau yang sering disingkat menjadi “Anak” saja :


Yesus adalah ‘Anak Allah yang satu-satunya’ (Monogenes) :


* Yohanes 1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

TR : kai o logos sarx egeneto kai eskênôsen en êmin kai etheasametha tên doxan autou doxan ôs monogenous para patros plêrês charitos kai alêtheias


* Yohanes 1:18
Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya

TR : theon oudeis eôraken pôpote o monogenês uios o ôn eis ton kolpon tou patros ekeinos exêgêsato


* Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

TR : outôs gar êgapêsen o theos ton kosmon ôste ton uion autou ton monogenê edôken ina pas o pisteuôn eis auton mê apolêtai all echê zôên aiônion


Tulisan “Anak Allah” sebagai gelar bagi Yesus Kristus, 'uios theou' selalu dalam bentuk tunggal (dalam terjemahan bahasa-bahasa yang menggunakan huruf latin ditulis dengan awalan huruf kapital) , contohnya :


* Lukas 1:32
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,

TR : outos estai megas kai uios upsistou klêthêsetai kai dôsei autô kurios o theos ton thronon dabid tou patros autouInterlinear : outos {HE} estai {SHALL BE} megas {GREAT,} kai {AND} uios {SON OF upsistou {[THE] HIGHEST} klêthêsetai {SHALL HE BE CALLED;} kai {AND} dôsei {SHALL GIVE} autô {HIM [THE]} kurios {LORD} o theos {GOD} ton {THE} thronon {THRONE} dabid tou {OF DAVID} patros autou {HIS FATHER;}


* Lukas 1:35
Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

TR : kai apokritheis o aggelos eipen autê pneuma agion epeleusetai epi se kai dunamis upsistou episkiasei soi dio kai to gennômenon agion klêthêsetai uios theou.
Interlinear : kai {AND} apokritheis {ANSWERING} o {THE} aggelos {ANGEL} eipen {SAID} autê {TO HER, [THE]} pneuma {SPIRIT} agion {HOLY} epeleusetai {SHALL COME} epi {UPON} se {THEE,} kai {AND} dunamis {POWER OF [THE]} upsistou {HIGHEST} episkiasei {SHALL OVERSHADOW} soi {THEE;} dio {WHEREFORE} kai {ALSO} to {THE} gennômenon {BORN} agion {HOLY THING} klêthêsetai {SHALL BE CALLED} uios {SON } theou {OF GOD.}


Memang, umat percaya disebut juga anak-anak Allah (dalam bentuk jamak), contohnya :


* Yohanes 1:12
"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;"

TR : osoi de elabon auton edôken autois exousian tekna theou genesthai tois pisteuousin eis to onoma autou
Interlinear : osoi de {BUT AS MANY AS} elabon {RECEIVED} auton {HIM} edôken {HE GAVE} autois {TO THEM} exousian {AUTHORITY} tekna {CHILDREN} theou {OF GOD} genesthai {TO BE,} tois {TO THOSE THAT} pisteuousin {BELIEVE} eis to {ON} onoma {NAME} autou {HIS;}



* Roma 8:14 :
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
(bentuk jamak)
KJV : For as many as are led by the Spirit of God, they are the sons of God.
TR : osoi gar pneumati theou agontai outoi eisin uioi theou
Interlinear : osoi {AS MANY AS} gar {FOR} pneumati {BY [THE] SPIRIT} theou {OF GOD} agontai {ARE LED,} outoi {THESE} eisin {ARE} uioi {SONS} yeou {OF GOD.}

* Galatia 3:26
Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.

TR : pantes gar uioi theou este dia tês pisteôs en christô iêsou
Interlinear: pantes gar {FOR ALL} uioi {SONS} theou {OF GOD} este {YE ARE} dia tês {THROUGH} pisteôs {FAITH} en christô {CHRIST} iêsou {JESUS.}


Tetapi, perhatikan ‘anak-anak Allah’ yang ditujukan untuk umat percaya, selalu ditulis dengan huruf jamak. Sedangkan yang untuk Yesus Kristus selalu dalam bentuk tunggal.
'uioi theou' adalah bentuk jamak dari 'uios theou'.


Sama halnya dengan istilah “Bapa”, Allah surgawi, yang tentu saja bukan ‘bapa’ dalam pengertian kamus dunia, yang bisa banyak jumlahnya. Anak Allah adalah Yesus seorang! Mereka yang mengkritik, seharusnya tidak menutup-nutupi fakta kenapa Allah, Yesus, Gabriel, Nabi, Murid, musuh-musuh Yesus – manusia maupun iblis – semuanya tanpa kecuali, justu mengakui bahwa Yesus itu Anak Allah!


* Matius 17:5
Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.

TR : eti autou lalountos idou nephelê phôteinê epeskiasen autous kai idou phônê ek tês nephelês legousa outos estin o uios mou o agapêtos en ô eudokêsa autou akouete


* Markus 14:61-62
14:61 Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?"

TR : o de esiôpa kai ouden apekrinato palin o archiereus epêrôta auton kai legei autô su ei o christos o uios tou eulogêtou
14:62 Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."
TR : o de iêsous eipen egô eimi kai opsesthe ton uion tou anthrôpou kathêmenon ek dexiôn tês dunameôs kai erchomenon meta tôn nephelôn tou ouranou


* Yohanes
1:34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."

TR: kagô eôraka kai memarturêka oti outos estin o uios tou theou


dan lain-lain, banyak sekali. Dibawah ini kutipan satu ayat, teriakan iblis yang terpaksa harus mengakui jati-diri Yesus. Dimanapun, pengakuan pihak musuh yang paling-musuh itulah yang tak bisa ditolak lagi oleh mitra dan sekondannya :


* Markus 3:11
Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah.

TR : kai ta pneumata ta akatharta otan auton etheôrei prosepipten autô kai ekrazen legonta oti su ei o uios tou theou



c. Anak Allah di-inferior-kan terhadap Adam


Para sinis sangat terobsesi untuk mem-bonsai kebesaran Yesus, untuk memaksa Dia menjadi mutlak anak-manusia dan tidak lebih. Dikatakan mereka bahwa mujizat kelahiran Yesus yang “tanpa ayah” itu bukanlah barang baru, dan tidak ada yang khusus ajaib yang harus menempatkan Yesus sebagai Anak Allah. BUKTINYA, kata mereka lagi, Adan dan Hawa justru tercipta lebih ajaib karena yang satu lahir “tanpa ayah dan ibu”, dan yang lain dari tulang-rusuk Adam saja, namun keduanya-pun tetap anak-manusia saja.

Inkarnasi Allah diisyukan sebagai “lahir tanpa ayah”
Lihatlah, betapa permasalahan inti telah sengaja digeser pada kedangkalan. Suatu rahmat SORGAWI yang terbesar dari “kelahiran” Tuhan ke dalam ujud kehidupan manusia demi menyelamatkannya, telah digeser menjadi unsur INSANI saja. Suatu Injil-Kabar-Baik, kini digeser menjadi “kabar aneh” saja, tanpa signifikasi bagi faedah/kemaslahatan umat, yaitu kabar tentang “lahirnya seorang nabi tanpa ayah”
.

Mujizat yang total bermuatan rohani, dialihkan menjadi mujizat jasmani. Dan sosok Yesus yang surgawi sekaligus diredupkan dibawah Adam sebagai makhluk yang duniawi. Namun, maaf, kami hanya menempatkan makna kelahiran Yesus sebesar sebagaimana yang dimaksudkan Alkitab.

Kami tidak bermaksud MENGKATROL status Yesus menjadi lain daripada apa yang dinyatakan Yesus sendiri! Kami sungguh tidak dapat menjadikan Dia Anak Allah dari yang non-anak-Allah, semata-mata karena bobot keajaibanNya. Alkitablah yang mengungkapkan bahwa Ia dalam hekekat dan kekekalan Allah, ada bersama-sama dengan Allah sejak kapanpun (Yohanes 1:1) : Dan ketika ketika Ia di-inkarnasikan (“lahir”) kebumi, Ia yang adalah Allah itu disebut sebagai Anak Allah


* Lukas 1:35
Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

TR : kai apokritheis o aggelos eipen autê pneuma agion epeleusetai epi se kai dunamis upsistou episkiasei soi dio kai to gennômenon agion klêthêsetai uios theou


* Yohanes 1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

TR : kai o logos sarx egeneto kai eskênôsen en êmin kai etheasametha tên doxan autou doxan ôs monogenous para patros plêrês charitos kai alêtheias


Berbeda dengan apapun dan siapapun, kelahiran Yesus sungguh bukan kelahiran yang “muatanNya” berasal dari fisik dunia. Ia tidak diciptakan dari debu dan tanah seperti Adam. Juga tidak dari tulang rusuk dunia seperti Hawa. Dia tidak membawa gen-debu, gen-tulang, atau bahkan gen ibu-Nya!

Yesus membeberkan kepada semua, dari mana anda, saya dan Dia berasal : "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini, sebab Aku keluar dan datang dari Allah :


* Yohanes 8:23,42
8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini

TR : kai eipen autois umeis ek tôn katô este egô ek tôn anô eimi umeis ek tou kosmou toutou este egô ouk eimi ek tou kosmou toutou
8:42 Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku
TR : eipen oun autois o iêsous ei o theos patêr umôn ên êgapate an eme egô gar ek tou theou exêlthon kai êkô oude gar ap emautou elêlutha all ekeinos me apesteilen